Harus Tau! Hukum Pernikahan Dini Menurut Islam Beserta Dalilnya

Ingin tahu tentang hukum pernikahan dini menurut islam beserta dalilnya? Bagaimana perspektif Islam tentang pernikahan dini? Mari kita lihat dasar hukumnya melalui al-Qur’an dan Hadits. Pernikahan dini adalah topik yang sering diperbincangkan. Beberapa orang menolaknya karena melukai hak anak-anak. Mereka beranggapan anak harus menikmati masa anak dan pendidikan dengan baik. Tapi, ada juga yang melihat manfaatnya untuk pasangan muda.

Kami akan jelaskan hukum pernikahan dini menurut islam beserta dalilnya secara lengkap. Kami akan bawa juga dalil-dalil yang mendukungnya. Dan kita bahas juga bagaimana pandangan masyarakat. Apa Anda siap untuk belajar lebih banyak tentang topik menarik ini?

Poin Kunci Hukum Pernikahan Dini Menurut Islam Beserta Dalilnya:

  • Pernikahan dini dalam Islam memiliki dasar hukum yang jelas berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadits1.
  • Hukum Islam memperbolehkan pernikahan dini jika memenuhi syarat dan persyaratan yang ditentukan1.
  • Pandangan masyarakat terhadap pernikahan dini memiliki perbedaan pendapat, ada yang meyakini manfaatnya dan ada juga yang menentangnya1.
  • Implikasi pernikahan dini dalam konteks sosial memberikan dampak ekonomi, pendidikan, dan relevansi budaya1.
  • Edukasi, peran orang tua, dan peran pemerintah memiliki peran penting dalam mencegah pernikahan dini1.

Pemahaman Dasar tentang Hukum Pernikahan Dini dalam Islam

  1. Definisi Pernikahan Dini dan Pandangan Masyarakat
  2. Contoh Statistik Pernikahan Dini

Definisi Pernikahan Dini dan Pandangan Masyarakat

Untuk mengenal hukum pernikahan dini menurut islam beserta dalilnya, maka kita harus paham definisinya. Pernikahan dini adalah ketika seseorang menikah sebelum memenuhi usia dewasa yang ditetapkan. Ini bisa terjadi jika calon mempelai belum mencapai usia yang diatur oleh hukum atau masyarakat.

Banyak yang perdebatkan topik pernikahan dini ini. Ada yang melihatnya sebagai tradisi baik yang bisa stabilkan masyarakat. Sebaliknya, ada juga yang menentang karena membahayakan hak anak untuk belajar dan sehat.

Menurut BPS 2021, sekitar 9.23% perempuan sudah menikah sebelum usia 18 tahun2. Banyak faktor yang mempengaruhi pernikahan dini seperti ekonomi dan tekanan sosial. Pernikahan ini juga terkait erat dengan hukum Islam dan undang-undang Indonesia.

Baca Juga: Usaha souvenir pernikahan

Contoh Statistik Pernikahan Dini

TanggalUsia Minimum MenikahDefinisi Pernikahan DiniUsia Matang Menurut Nina
10 September 201819 tahunPerkawinan sebelum kedua calon mempelai mencapai usia 19 tahun21 tahun (perempuan) dan 25 tahun (laki-laki)

Menurut “Harus Tau! Hukum Pernikahan Dini Menurut Islam Beserta Dalilnya”, UU mengatakan usia minimal menikah adalah 19 tahun. Namun, ada pengecualian jika didukung pengadilan dan orang tua3. Ahli psikologi seperti Nina merasa usia 21 tahun lebih tepat untuk menikah3. Kita butuh program pendewasaan untuk mendidik tentang usia matang menikah.

Perbincangan tentang pernikahan dini penting dalam Islam. Ada perbedaan pendapat dari Imam-imam besar tentang konsep pernikahan. Mereka sepakat bahwa pernikahan adalah ikatan yang menghalalkan hubungan seks yang dulu diharamkan4. Nabi Muhammad mengatakan pernikahan membawa setengah dari iman seseorang, menurut4 kepercayaan umat Islam. Al-Qur’an pun menekankan kebesaran Allah melalui pasangan yang saling melengkapi. Pemahaman yang baik mengenai hukum pernikahan dini menurut islam beserta dalilnya sangat relevan. Ia membuka wawasan kita akan aspek sosial, budaya, dan agama yang mengelilingi pernikahan dini.

pemahaman hukum islam pernikahan dini

Hukum Pernikahan Dini Menurut Islam Beserta Dalilnya

Sekarang kita pelajari tentang pernikahan dini dalam Islam. Faktor penyebabnya banyak, seperti ekonomi, tekanan sosial, budaya, dan kurang pendidikan. Pernikahan dini juga bisa terjadi karena kecelakaan. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa 9,23% wanita menikah sebelum usia 18 tahun di Indonesia pada 20212.

Di undang-undang Indonesia, aturan untuk menikah sudah jelas. Pria dan wanita harus sudah 19 tahun. Ini ada dalam Pasal 7 Ayat 1 UU 16/2019. Dalam Islam, pernikahan diakui valid bila sesuai dengan hukum Islam. Menurut KHI, usia minimal untuk pernikahan ditentukan dalam Pasal 15. Ini sesuai dengan undang-undang diatas dan menekankan perlunya izin jika usia masih di bawah 21 tahun2.

Baca Juga: Hantaran lamaran

Untuk mencegah pernikahan dini, banyak langkah yang bisa ditempuh. Orang tua harus terlibat aktif. Program pemerintah, akses pendidikan, dan layanan kesehatan penting. Konseling juga diperlukan. Meningkatkan kesadaran tentang bahayanya pernikahan dini sangat krusial2.

hukum pernikahan dini

Analisis Perbandingan: Hukum Pernikahan Dini dalam Islam dan UU No. 1/1974

Kita akan bandingkan hukum tentang pernikahan dini di Islam dan hukum Indonesia, UU No. 1/1974. Kami lihat bagaimana keduanya mirip dan berbeda, serta pengaruhnya dalam masyarakat. UU No. 1/1974 menyebut usia minimum nikah di atas 15 tahun bagi perempuan dan 19 tahun lelaki5. Di sisi lain, Islam tidak sebutkan usia minimum nikah6. Islam wajibkan calon pengantin siap di fisik dan mental.

Saat mencapai 21 tahun, orang dianggap dewasa di Indonesia dan bisa nikah tanpa izin orang tua6. Ini mengindikasikan hukum nikah di sini, UU No. 1/1974, punya peraturan usia nikah. Islam memandang baligh, atau mencapai kedewasaan, berbeda-beda. Ada ulama yang katakan baligh umumnya pada usia 17 atau 18 tahun5. Tapi ada again yang lain, misalnya Abu Hanifah yang sebut laki-laki bisa baligh pada 19 tahun dan perempuan 17 tahun.5

Baca Juga: Seserahan pernikahan adat betawi

UU No. 1/1974 pentingkan kesiapan secara fisik dan mental untuk kawin. Tujuannya memastikan rumah tangga langgeng dan turunan sehat7. Hukum ini juga dukung kebahagiaan dan kekekalan keluarga melalui prinsip monogami dan hukum agama7.

Bandungkan hukum nikah di Islam dan UU No. 1/1974, kita lihat perbedaan dalam perspektif dan aturannya. Undang-undang negara tentukan usia minimum, tapi Islam tidak6. Perbedaan ini menimbulkan banyak diskusi dan tantangan dalam menyatukan kedua pandangan demi kepentingan dan keadilan di Indonesia.

perbandingan hukum pernikahan dini dalam Islam dan UU No. 1/1974
 Hukum Pernikahan Dini dalam IslamUU No. 1/1974
Persyaratan Usia MinimumTidak ada batasan usia
6
16 tahun (perempuan)
19 tahun (laki-laki)
5
Kriteria KedewasaanMaturity dan sound judgmentKematangan dan kesehatan fisik dan mental
7
Pendekatan terhadap Baligh17-19 tahun (berdasarkan pendapat ulama)
5
Persyaratan Persetujuan Orang TuaTergantung pada kondisi setempat dan hukum negaraPerlu persetujuan orang tua jika usia di bawah 21 tahun
6

Dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadits tentang Pernikahan Dini

Hukum pernikahan dini menurut islam beserta dalilnya? Islam memperbolehkan pernikahan dini berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Surat An-Nur ayat 32 menekankan pentingnya menikah bagi umat Muslim. Rasulullah SAW pun menyatakan, “Nikah adalah sunahku (tuntunanku)”2.

Al-Qur’an banyak memberi petunjuk tentang pernikahan. Allah ciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan untuk memuliakan-Nya (QS. Adz Dzariyaat [51]:49). Dia juga menciptakan pasangan untuk setiap makhluk (QS. Yaa Siin [36]:36) dan memberi rezeki yang baik bersama keturunan yang banyak (QS. An Nahl [16]:72)8.

Allah menciptakan manusia berpasangan laki-laki dan perempuan untuk beranak cucu (QS. An Nisaa [4]:1). Dia tekankan bahwa wanita baik layak bagi lelaki baik (QS. An-Nuur [24]:26). Allah perintahkan menikahkan orang yang siap dan layak (QS. An-Nuur [24]:32)8. Al-Qur’an juga nilai penting saling mengenal dalam pernikahan. QS Al Hujuraat [49]:13 menyebutkan bahwa manusia diciptakan agar saling kenal. QS. Fathir [35]:11 dan QS. Asy Syuro [42]:11 tunjukkan penting berpasangan untuk berkembang biak, bagi manusia dan binatang8.

Hadits dari HR Ibnu Majah katakan, “Nikah adalah sunahku (tuntunanku)”. Ini tunjukkan pernikahan dianjurkan dalam Islam. Hadits HR Ad-Dailani juga tekankan mencari rezeki lewat pernikahan8. Secara kesimpulan, dalam Islam, pernikahan dini diperbolehkan dan dianjurkan. Al-Qur’an dan Hadits ajarkan pentingnya menikah. Mereka arahkan umat Muslim menjalankannya dengan serius dan bertanggung jawab.

Implikasi Pernikahan Dini dalam Konteks Sosial Masyarakat

Pernikahan dini sangat berpengaruh di tengah masyarakat. Ini berkaitan erat dengan ekonomi keluarga dan pentingnya pendidikan. Kedua faktor ini sangat memengaruhi pernikahan di usia yang muda.

Baca Juga: Kapan seserahan untuk pria diberikan?

Dampak Pernikahan Dini terhadap Ekonomi Keluarga

Penelitian di Desa Kenitu menemukan hal menarik. Di sana, pernikahan dini sering kali terjadi karena tekanan orang tua1. Hal ini karena orang tua cenderung menikahkan anak-anak mereka dini untuk alasan ekonomi dan menaikkan jumlah keluarga1. Kondisi ini terjadi belum lagi pengaruh budaya yang mengedepankan pernikahan dini. Budaya tersebut menekankan pentingnya punya keturunan selama hidup1.

Menurut studi lainnya, pernikahan dini punya dampak negatif ekonomi yang luas. Data nasional menunjukkan 26,95% pernikahan dini melibatkan usia bawah 169. Studi Bappenas pada 2008 menyebutkan 34,5% dari 2.049.000 pernikahan anak9. Pernikahan muda bisa menghentikan pendidikan dan karier. Ini pasti mempengaruhi ekonomi individu dan keluarga di masa depan9.

Relevansi Pendidikan dan Pernikahan Dini

Pendidikan punya peran besar dalam menghambat pernikahan dini. Dengan pendidikan yang baik, tiap orang punya kesempatan lebar. Mereka bisa mendalami minat, menggapai ambisi, hingga meningkatkan keterampilan kerja5. Proses belajar sering kali terkendala oleh pernikahan dini. Akses ke pendidikan lanjutan dan capaian maksimal potensi bisa terhenti5.

Faktor-faktor seperti tekanan ekonomi dan pendidikan rendah bisa mendorong pernikahan dini. Namun, lewat pendidikan, seseorang bisa mengerti berbagai hal. Misalnya, betapa pentingnya menunda pernikahan sampai siap secara fisik dan mental9. Pendidikan juga bisa jadi penahan pernikahan dini. Ia memberi informasi tentang risiko dan akibat jika menikah terlalu muda9. Dalam konteks saat ini, meningkatkan kesadaran tentang nilai pendidikan dan gender krusial. Itu membantu melawan pernikahan dini9.

Implikasi Pernikahan Dini dalam Konteks Sosial Masyarakat

Pernikahan dini memengaruhi banyak aspek dalam masyarakat. Dampaknya pada ekonomi dan pendidikan sangat signifikan. Memahami implikasi pernikahan dini membuka peluang. Bersama-sama, kita bisa cegah praktik ini. Demikian, kita berkontribusi pada masyarakat yang lebih unggul dan merata.

Baca Juga: Puasa sebelum menikah

Studi Kasus: Dampak Pernikahan Dini Karena Paksaan Orang Tua

Kita akan lihat dampak dari pernikahan dini yang dipaksa oleh orang tua. Kami akan bahas penyebabnya dan efeknya terhadap kedua mempelai tanpa izin dari keduanya.

studi kasus pernikahan dini

Studi kasus ini bertujuan untuk lebih memahami pernikahan dini akibat tekanan orang tua. Lokasi studi kita adalah di Kenitu Village, Serungkuk Pekon, Belalau District, Lampung Barat. Kenitu dipilih karena banyak pernikahan dini di sana disebabkan tekanan ekonomi. Orang tua dan anak-anak di desa ini merasa harus menikah dini untuk memperbaiki keadaan.

Kami memakai pendekatan penelitian langsung dan mengumpulkan data dengan berbagai cara. Seperti pra-observasi, observasi, dan wawancara, kami dengar cerita dari berbagai pasangan. Hasil studi menunjukkan adanya efek baik dan buruk dari pernikahan dini yang dipaksa. Beberapa pasangan di Kenitu bahkan melihat manfaat dari pernikahan mereka yang diatur orang tua.

Baca Juga: Gerak tari yang tenang dan gemulai dapat menggambarkan suasana

Dalam Islam, pernikahan dini boleh jika syaratnya terpenuhi. Tapi jika dipaksa tanpa izin, Islam melarang. Tujuan akhirnya harus baik untuk kedua mempelai. Kami teliti juga tentang hukum-hukum Islam terkait dengan pernikahan. Menerjemahkan dalil-dalil agama dengan benar adalah fokus utama kami.

Penulis kami, Nazwin Pratama, sangat peduli tentang pentingnya pendidikan untuk isu ini. Pengalaman belajar dari sekolah hingga universitas sangat bantu kami mengerti pernikahan dini ini. Penelitian ini bisa selesai berkat dukungan semua pihak. Kami haturkan terima kasih pada keluarga, dosen pembimbing, dan institusi seperti UIN Raden Intan Lampung yang sudah bantu kami.

Data Statistik dari Tautan 1
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, diatur bahwa perkawinan hanya diperbolehkan jika pihak mempelai laki-laki berusia 19 tahun dan mempelai wanita berusia 16 tahun. Apabila calon suami istri berusia di bawah 21 tahun, maka harus mendapat izin sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 2, 3, 4, 5 undang-undang itu.1
Penelitian ini fokus pada dampak pernikahan dini akibat tekanan orang tua di Desa Kenitu, Serungkuk Pekon, Kecamatan Belalau, Lampung Barat.1
Minimnya pendidikan di Desa Kenitu menimbulkan tekanan masyarakat untuk menikahkan anak sejak dini untuk mengurangi beban ekonomi dan menambah anggota keluarga.1
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian lapangan dengan analisis sosiologi normatif dan metode pengumpulan data meliputi pra-observasi, observasi, dan wawancara dengan menggunakan pemandu.1
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernikahan dini karena tekanan orang tua mempunyai dampak negatif dan positif, bahkan ada beberapa pernikahan di Desa Kenitu yang bersifat terpaksa namun menurut pasangannya menguntungkan.1
Hukum Islam membolehkan pernikahan dini jika syarat-syarat yang diperlukan terpenuhi, namun pernikahan karena tekanan orang tua tanpa persetujuan salah satu pihak tidak diperbolehkan.1
Dampak positif dari pernikahan semacam ini diakui oleh Islam ketika berdampak positif terhadap kehidupan pasangan yang terlibat, seperti yang terlihat pada pernikahan dini di Desa Kenitu, Lampung Barat.1
Penelitian ini mengkaji implikasi hukum pernikahan dini menurut islam beserta dalilnya yang disebabkan oleh paksaan orang tua.1
Panduan transliterasi aksara Arab-Latin ini disediakan, mengikuti peraturan khusus dari Departemen Agama dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 22 Januari 1988.1
Peneliti mengidentifikasi sebagai Nazwin Pratama, lahir pada tanggal 23 Mei 1994 di Lampung Barat, dengan riwayat pendidikan rinci dari sekolah dasar hingga universitas.1
Skripsi ini mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak yang telah mendukung terselesaikannya penelitian ini, antara lain keluarga, dosen pembimbing, dan institusi seperti UIN Raden Intan Lampung.1

Dispensasi Pernikahan: Kapan dan Bagaimana Islam Memandangnya

Kita akan bahas tentang dispensasi pernikahan di Islam, termasuk kriterianya. Dan, bagaimana Islam melihat masalah ini.

Kriteria Mendapatkan Dispensasi Pernikahan dalam Islam

Hukum Islam punya kriteria khusus untuk dispensasi pernikahan. Salah satunya, ada kebutuhan mendesak yang alami. Misalnya, alasan kesehatan atau keamanan sangat penting. Ulama juga punya pandangan khusus. Mereka setuju, di beberapa kondisi, dispensasi pernikahan diperlukan. Misalnya, jika kondisi kesehatan menghalangi kesuburan. Atau masalah keamanan serius, seperti ancaman kekerasan.

Dispensasi kadang diberikan untuk masalah sosial. Misalnya, kasus pemerkosaan yang hasilnya kehamilan. Beberapa ulama mempunyai pemikiran berbeda mengenai baligh. Mereka berpendapat usia tertentu menunjukkan tanda baligh (dewasa)5.

Baca Juga: Baju seragam keluarga untuk pesta pernikahan terbaru

Contoh Kasus Dispensasi Pernikahan di Indonesia

Pada 2017, terjadi kasus yang membuat fungsi dispensasi jelas. Seorang gadis 14 tahun hamil karena pemerkosaan. Dispensasi diberikan agar bayi memiliki status hukum yang jelas. Ini untuk memberikan perhatian dan perlindungan dari keluarga.

Ini menunjukkan dispensasi pernikahan kadang jadi pilihan. Namun, penting untuk tidak salah gunakan. Dan selalu pikirkan hak-hak perempuan dan kepentingan anak.

dispensasi pernikahan

Jika ingin beli undangan digital, kunjungi kitaberduawedding.love atau Whatsapp 081265725018.5 Sumber: Undang-undang perkawinan No. 1/1974 dan Imam Malik, al Laits, Ahmad, Ishaq, dan Abu Tsaur.

Preventif dan Solusi Hukum Islam terhadap Pernikahan Dini

Di Indonesia, kasus pernikahan dini masih tinggi. Tindakan preventif dan solusi dari hukum Islam sangat dibutuhkan10. Edukasi penting untuk mencegah pernikahan dini. Mempelajari risiko dan konsekuensinya membantu pemuda membuat keputusan cerdas tentang pernikahan dan masa depan mereka10. Orang tua dan pemerintah punya peran besar juga10.

Edukasi tentang pernikahan dini kuat sebagai benteng perlindungan10. Memberikan informasi yang tepat kepada pelajar dan remaja membuat mereka bisa memilih lebih baik tentang hidup mereka10. Pendidikan yang fokus pada persiapan hidup berumah tangga dapat turunkan angka pernikahan dini10.

Baca Juga: Kembalinya suami istri dalam ikatan perkawinan setelah terjadinya talak disebut?

Orang tua juga harus ambil bagian dalam mencegah pernikahan dini10. Mereka wajib bimbing anak-anak dan ajarkan betapa pentingnya pendidikan. Orang tua siap membantu atasi masalah seperti ekonomi dan tekanan sosial yang dorong pernikahan dini10.

Pemerintah punya kesempatan mengurangi pernikahan dini. Menerapkan kebijakan dan mengawasi praktik di lapangan sangat berarti10. Perlunya koordinasi antara semua pihak untuk buat lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak10.

FAQ Hukum Pernikahan Dini Menurut Islam Beserta Dalilnya

Apa pengertian pernikahan dini dalam Islam?

Pernikahan dini adalah saat melakukan pernikahan sebelum dewasa menurut hukum.

Bagaimana pandangan masyarakat terhadap pernikahan dini?

Masyarakat bisa berpendapat berbeda tentang pernikahan dini. Hal ini tergantung pada budaya dan nilai lokal.

Apa saja dalil-dalil dalam Islam yang mendukung hukum pernikahan dini?

Islam mendukung pernikahan dini. Salah satu dalilnya adalah hadits Nabi Muhammad SAW.

Apa perbedaan antara hukum pernikahan dini dalam Islam dan UU No. 1/1974?

Hukum pernikahan dini di Islam dan UU No. 1/1974 berbeda dalam usia minimal menikah. Anak perempuan boleh menikah setelah baligh dalam Islam. UU No. 1/1974 menetapkan 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.

Apa dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadits yang berbicara tentang pernikahan dini?

Al-Qur’an dan Hadits banyak bicara tentang pernikahan dini. Misalnya, Surah An-Nisa ayat 6, Surah An-Nur ayat 32, dan Hadits yang mengajarkan pentingnya menikah pada usia yang pas.

Apa dampak pernikahan dini terhadap ekonomi keluarga?

Pernikahan dini dapat merugikan ekonomi keluarga. Mereka mungkin kesulitan cari kerja yang baik dan memenuhi kebutuhan karena kurangnya pendidikan atau keterampilan.

Bagaimana relevansi antara pendidikan dan pernikahan dini dalam konteks modern?

Pendidikan sangat penting untuk hindari pernikahan dini. Dengan pendidikan, seseorang jadi lebih mandiri untuk menunda pernikahan hingga tepat waktu.

Apa konsekuensi dari pernikahan dini yang dilakukan tanpa ridha dan persetujuan kedua mempelai?

Pernikahan dini tanpa persetujuan menghasilkan banyak masalah. Misalnya, membuat tidak bahagia kedua belah pihak, sulit kembangkan diri, dan meningkatkan risiko cerai.

Apa criteria mendapatkan dispensasi pernikahan dalam Islam?

Untuk dapat dispensasi pernikahan dalam Islam, ada sejumlah syarat. Misalnya, perlu hajat atau kebutuhan mendesak dan harus ada persetujuan keluarga. Tapi, syariat Islam harus diperhatikan. Tidak boleh ada halangan penting menurut syara.

Apakah ada contoh kasus dispensasi pernikahan di Indonesia?

Di Indonesia, ada kasus-kasus dispensasi pernikahan. Misalnya, untuk pasangan yang hamil sebelum nikah atau belum cukup usia menurut hukum.

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah pernikahan dini?

Untuk cegah pernikahan dini, edukasi sangat penting. Orang harus tahu bahwa menunda pernikahan sampai usia yang tepat mendatangkan banyak manfaat. Orang tua dan pemerintah juga perlu ikut andil. Mereka bisa mencegah pernikahan dini di masyarakat.

1. http://repository.radenintan.ac.id/2481/1/SKRIPSI.pdf

2. https://perqara.com/blog/pernikahan-dini-menurut-hukum-dan-islam/

3. https://www.hukumonline.com/klinik/a/pernikahan-dini-lt5b8f402eed78d/

4. https://www.gramedia.com/literasi/ayat-tentang-pernikahan/

5. https://repository.uin-suska.ac.id/307/1/2010_2011156.pdf

6. https://ejournals.ddipolman.ac.id/index.php/jish/article/download/18/12

7. http://repository.iainkudus.ac.id/4362/5/5. BAB II.pdf

8. https://tirto.id/daftar-ayat-dan-hadits-tentang-pernikahan-beserta-artinya-gwsT

9. https://media.neliti.com/media/publications/23616-ID-pernikahan-dini-dalam-perspektif-hukum-islam.pdf

10. https://jurnal.staialhidayahbogor.ac.id/index.php/am/article/download/4519/1962/12495