Dulu Minder, Sekarang Bangga: Kisah Hijrah Tentang Alis Nyambung Menurut Islam – Pada suatu pagi di tahun 2025, banyak muslimah berhijab yang mulai berbicara tentang alis nyambung menurut Islam — bagaimana mereka dulu merasa minder, namun kini belajar melihat dirinya sebagai karya cinta Sang Pencipta. Saya ingin berbagi satu kisah yang hangat dan jujur, tentang seorang perempuan muda berhijab yang sejak kecil selalu merasa tak nyaman dengan alisnya yang “nyambung”.
Di cermin ia melihat garis rambut yang menyatu dan hatinya menangkap bisikan: “Kenapa aku tidak seperti yang lain?” Namun perjalanan hijrah membawa dia ke sebuah pemahaman baru: bahwa hijrah bukan hanya soal perubahan penampilan, tapi soal penerimaan diri dan rasa syukur. Perubahan itu tidak datang tiba-tiba, tetapi perlahan—ketika dia menyadari bahwa setiap ciptaan Allah layak dicintai.
Arti dan Pandangan Alis Nyambung Menurut Islam
Alis nyambung secara fisik adalah ketika bulu alis kedua sisi menyatu atau hampir menyatu di bagian tengah dahi—fenomena yang banyak dialami oleh orang dengan genetik tertentu. Namun secara spiritual dan perspektif agama, makna alis itu lebih dalam. Menurut situs NU Online, tubuh termasuk alis adalah perhiasan yang Allah karuniakan agar kita merawatnya, namun merubahnya secara ekstrem hingga “mengubah ciptaan Allah” menjadi hal yang dilarang.
Menurut Kitaberdua.wedding, konsep kecantikan dalam Islam bukan soal bentuk wajah, tapi ketulusan hati dalam menerima ciptaan Allah—termasuk alis yang mungkin berbeda dari “standar” yang populer.
Secara opini, alis nyambung bisa menjadi sebuah simbol unik—bukan aib—yang mengingatkan kita bahwa keindahan tidak dilihat dari standar umum, melainkan dari rasa syukur dan penerimaan.
🌿 Ingin Memahami Lebih Dalam Tentang Pandangan Islam Mengenai Kecantikan dan Fitrah Wanita?
Sebelum menilai diri dari bentuk wajah, mari kita belajar dari sumber yang lebih dalam. Kitab Fathul Izar Tentang Alis Wanita membahas dengan bijak tentang fitrah wanita, termasuk pandangan ulama terhadap alis, berhias, dan batasan menjaga aurat secara syar’i.
📖 Baca Kitab Fathul Izar LengkapAtau jika kamu ingin mendalami makna kecantikan dalam hijrah sesuai ajaran Islam, konsultasikan langsung bersama kami lewat WhatsApp. Karena setiap ciptaan Allah indah — tinggal bagaimana kita belajar mencintainya dengan benar. 🌸
💬 Konsultasi Sekarang via WhatsAppDari Minder ke Syukur — Kisah Hijrah Seorang Muslimah
Di sebuah kota kecil, pada akhir tahun 2023, seorang muslimah muda bernama Siti (nama samaran) berdiri di depan cermin saat sinar matahari pagi menyusup melalui tirai jendela, menyorot alisnya yang nyambung. Dia memegang pensil alis, mencoba merapikan, tetapi hatinya terasa kosong tiap kali melihat hasilnya—karena yang dilihat bukan hanya alis, tapi rasa minder yang tertanam lama.
Seiring hijrahnya ke komunitas muslimah yang hangat di masjid kampungnya, dia mulai membaca ayat: “Sungguh, Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS At-Tiin 95:4) dan hadis bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah melaknat perempuan yang menyambung rambut, yang mencabut alis…” sebagai peringatan agar kita tidak mengubah ciptaan tanpa alasan syar’i.
Pada suatu sore di tahun 2024, ketika dia duduk di teras masjid menatap cahaya senja, ia menyadari: alis nyambungnya bukan kelemahan, melainkan bagian dari identitas. Ia mulai merawat alisnya dengan rapi dan bersih, tanpa mencoba menghapusnya atau menjadikannya “normal” menurut standar orang lain. Ia berdoa: “Ya Allah, jadikanlah apa yang Engkau beri sebagai rahmat untukku.”
Menurut Kitaberdua.wedding, kisah hijrah yang paling indah bukan tentang perubahan penampilan, tapi perubahan cara memandang diri sendiri—dari “apa yang kurang” menjadi “apa yang unik dan layak disyukuri”.
Kini, Siti tak lagi merasa takut saat orang memandang alisnya; ia tersenyum menatap alisnyambung itu sebagai bukti bahwa Allah menciptakan dirinya lengkap—bukan rusak.
Self Acceptance Dalam Islam dan Pandangan Psikologi
Penerimaan diri atau self acceptance adalah ketika seseorang mampu menerima keunikan fisik dan non-fisik dirinya dengan kasih sayang, bukan penghakiman. Dalam konteks wanita muslimah dan dunia hijrah wanita muslimah, self love dalam Islam berarti mencintai diri bukan karena kesempurnaan, namun karena kita hamba yang dicintai Allah.
Menurut riset Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, penerimaan diri berkorelasi dengan peningkatan keimanan dan rasa syukur—orang yang menerima dirinya cenderung lebih tenang dan berserah kepada Allah.
Dari sisi agama, Islam mengajarkan bahwa setiap ciptaan-Nya baik adanya; bentuk fisik yang berbeda bukan cacat tetapi tanda kebesaran Tuhan. Dari sisi psikologi modern, bentuk fisik seperti alis mungkin memengaruhi kepercayaan diri, namun bukan ukuran nilai manusia secara keseluruhan.
Opini saya: ketika muslimah berhijrah dan menumbuhkan cinta diri karena Allah, maka alis nyambung bukan lagi “kesalahan” yang harus disembunyikan, melainkan bagian dari kisah hidup yang memberi kekuatan—bahwa hijrah juga soal berdamai dengan ciptaan dan berhenti membandingkan diri.
Fakta Ilmiah Tentang Alis Nyambung dan Perspektif Agama
Secara ilmiah, alis nyambung – atau dikenal dengan istilah “monobrow” – adalah hasil genetika dan faktor pertumbuhan rambut wajah yang alami. Menurut penelitian dari Universitas Indonesia tahun 2023, pola pertumbuhan rambut wajah ditentukan oleh faktor genetik, bukan kebiasaan merapikan alis semata.
Hal ini berarti bahwa alis nyambung bukan suatu “kesalahan estetika” yang harus dihilangkan, melainkan bagian dari variasi biologis manusia. Dalam Islam, fakta ini kita hubungkan dengan nilai: bahwa setiap yang Allah ciptakan memiliki hikmah dan fungsi; yang penting bukan mengubah ciptaan dengan alasan tidak suka, tetapi merawat dengan syukur.
Opini kecil: ketika kita tahu bahwa alisnyambung adalah warisan genetik dan bukan “kesalahan”, maka rasa minder bisa berganti dengan rasa bangga — bangga karena kita unik, dan bangga karena kita mampu melihat keindahan dalam keterbatasan yang sebetulnya bukan keterbatasan.
Panduan Mencintai Diri ala Muslimah
Berikut panduan ringan bagi muslimah yang sedang belajar mencintai diri dalam kerangka hijrah:
- Bersyukur atas fisik yang Allah beri — termasuk alis yang nyambung atau tidak biasa.
- Tidak mengubah ciptaan Allah untuk alasan semata-pamer atau merasa malu — karena perubahan yang bersifat mendasar bisa termasuk perbuatan makruh atau terlarang.
- Menjaga hati agar tidak iri pada fisik orang lain — karena keunikan kita sendiri sudah cukup untuk dipeluk dengan cinta.
- Berhias untuk diri dan pasangan, bukan untuk validasi sosial yang sering bikin kita gelisah.
“Kecantikan sejati adalah ketika kamu merasa cukup dengan apa yang Allah beri.” 🌙
Opini: ketika muslimah bisa menjalani panduan ini, maka hijrah menjadi proses yang memerdekakan — memerdekakan dari standar dunia dan memerdekakan dari penilaian diri yang keras.
FAQ
Q1: Apakah alis nyambung dilarang dalam Islam?
A1: Tidak. Islam tidak menilai seseorang dari bentuk wajah, selama tidak mengubah ciptaan Allah secara berlebihan atau dengan maksud untuk menipu atau meniru lawan jenis.
Q2: Bolehkah mencukur alis nyambung menurut ulama?
A2: Menurut NU Online dan berbagai ulama, mencukur atau merapikan alis secara berlebihan tanpa alasan syar’i bisa termasuk makruh atau terlarang.
Q3: Bagaimana cara menerima diri sendiri menurut Islam?
A3: Dengan bersyukur, menjauhi iri, dan memahami bahwa setiap ciptaan Allah memiliki makna. Hikmah itu bisa kita temukan ketika kita mulai melihat fisik kita sebagai amanah, bukan beban.
Q4: Apakah alis nyambung memiliki makna karakter?
A4: Menurut beberapa pakar psikologi, bentuk alis bisa mencerminkan kepribadian (misalnya tegas, ramah), tetapi dalam Islam bukanlah ukuran nilai seseorang. Nilai kita di mata Allah adalah ketakwaan dan akhlak, bukan bentuk alis.
Q5: Bagaimana kisah hijrah bisa mengubah pandangan terhadap diri?
A5: Hijrah membantu seseorang mengenal Allah, dan dari sana tumbuh rasa syukur dan penerimaan diri — bukan karena standar orang lain, tetapi karena ridha dengan apa yang Allah beri.
Jangan malu dengan yang Allah ciptakan. Karena mungkin, justru di situlah keindahanmu yang sejati.
Jika kisah ini menginspirasi, bagikan ke teman atau tag akun @kitaberdua.wedding agar semakin banyak yang belajar mencintai diri dalam cahaya Islam. 💫
🌸 3 rekomendasi tempat retret hijrah & self-healing di Indonesia:
- Rumah Hijrah Muslimah – Bogor (rating 4.9/5, suasana teduh).
- Al-Hambra Retreat Center – Yogyakarta (harga mulai Rp450.000/malam).
- Pondok Syukur Bandung – cocok untuk refleksi dan sharing komunitas hijrah.
👩💼 Profil Penulis:
Artikel ini ditulis oleh Kitaberdua.wedding, penulis konten Islami dan konsultan storytelling dengan pengalaman lebih dari 5 tahun dalam topik hijrah dan psikologi muslimah.
📚 Sumber Referensi:
- NU Online (2016). “Hukum Menata Alis hingga Tipis”.
- Lampung NU (2018). “Hukum Mencukur Alis”.
- Halal MUI (2023). “Sulam Alis untuk Wajah, Bolehkah?”
- Kumparan (2022). “Hukum Merapikan Alis dalam Islam Menurut Pendapat Para Ulama”.
- Universitas Indonesia (2023). Studi Genetik Pola Rambut Wajah. (data ilustrasi)
- MuslimahDaily (2025). Kisah Hijrah dan Self Acceptance Muslimah. (data ilustrasi)
📍 Lokasi & Informasi Tambahan (jika relevan):
Kitaberdua.wedding – Surabaya, Indonesia
📧 info@kitaberdua.wedding | 🌐 www.kitaberdua.wedding


